Kamis, 30 September 2010

Part 36 : "Apa Makna Dari Cinta Itu Sebenarnya"




Akhirnya gw sampe juga di Jakarta, tapi di Kost-an gak ada mas Ghatan, akhirnya gw tlp mas Ghatan kalau gw dah pulang, dan menanyakan juga kapan dia akan balik ke kost-an. dia hanya menjawab kalau dia pulang agak malam, jadi Raya suruh nemenin gw dulu. asik....

Malam di Kost-an gak begitu sepi, ada Raya yang sedang ngobrol ama gw, banyak sih yang kita omongin, dari masa hidup dia, tentang dia dengan mas Ghatan dan tentang hubungan gw ama dia "Ray, sebenarnya hubungan kita bagaimana sih? Mukti kurang mengerti,?" Ucap ge sedang bersandar di dadanya yang bidang, "Aku masih tetap sayang sama kamu Muk, sejujurnya aku juga sakit hati dan cemburu sama kamu dan Pak Ghatan" gw bangun dan menatap wajah dia, "Kenapa mesti cemburu, Mukti mau tanya satu hal sama kamu, kalau memang kamu sayang sama Mukti, Mukti bisa kok ngomong baik-baik sama mas Ghatan tentang hubungan ini?" Ucap gw menjelaskan dengan lirih. Raya tersenyum sambil memeluk pinggang gw dengan lembut "Gak usah ngomong begitu, aku gak mau nyakitin Pak Ghatan yang udah sayang sama kamu, aku masih sayang kok sama kamu, walau di lain pihak, yaitu lah yang aku bilang tadi," jawab Raya membingungkan, "Ya dalam kata lain kita selingguh begitu !! sedangkan kita sama-sama memendam rasa dan sayang yang kita kubur di hati kita masing-masing. "Bukan begiu... tapi..." Suara mobol masuk pekarangan, akhirnya gw segera bangun dari pelukan Raya, begitu juga dengan dia "Pak Ghatan..!!" dia langsung berbenah diri.

"Asalamu'alaikum" jawabnya dari luar dan membuka pintu "Wa'alaikum salam, Mobil siapa Mas, ?" Ucap gw menanyakan apa yang gw lihat "Ow itu teman, cuma antar Mas pulang doang," ucap dia sambil melirik Raya "Aduh.. maaf Pak, aku gak jemput, di SMS kan katanya tadi aku mesti nemenin Mukti?" Raya bertutur kata dan meminta maaf. "Gak apa-apa kok, malah Aku berterima kasih kamu udah nemenin Mukti, lagian aku bisa kok pulang sendiri" mas Ghatan terenyum "Wan.. makasih ya, hati-hati di jalan" ucap mas Ghatan kepada orang yang ada di mobil yang barusan mengantarkan dia pulang.

Mobilpun beranjak pergi meninggalkan kawasan Kost-an gw, "Pak, apa aku pulang saja" Raya memohon pamit sambil bangun dari tempat duduknya, "Kenapa? besok saja sekalian langsung ke Kantor, ada yang mesti aku omongin soal naskah besok " Jawab mas Ghatan ringan, raya kembali duduk di kursi semula dan melirik ke wajah gw, mungkin dia merasa gak enak melihat gw dan mas Ghatan. "Ya udah mas istirahat dulu, Mukti mau nemenin Raya ngobrol dulu, tadi lagi cerita seru..!!" gw duduk di samping Raya sambil memegang majalah, "Ow... ya sudah, Mas ke kamar dulu, jangan tidur malam-malam ya," Ucapnya kepada gw, "Ray, aku tidur duluan, kamu bisa tidur dikamar sebelah, atau kita gelar tikar lagi disini tidur bareng" sambung Mas Ghatan "Gak usah Pak, mending Bapak tidur dulu aza, soal saya gampang, bisa tidur dimana saja" ucap raya, mas Ghatan pun masuk kekamar, kini tinggal gw dan Raya di ruang tamu

"Kenapa kamu gak temenin Pak Ghatan?" Ucap Raya dengan mata tajam, "Aku pengen sama kamu?" Bisik gw pelan "Dasar nakal..." Cubitnya di Hidung gw. "keluar yuk, gak enak takut ganggu Mas Ghatan" gw mengajak Raya keluar, raya mengikuti gw dibelakang sambil membawa segelas kopi dan majalah, di teras kami duduk berdua dipilar, sambil memandang gelap dan pekatnya malam, "Muk, sebenarnya lama-lama aku gak enak disini, perasaan aku takut mengganggu kamu dengan Pak Ghatan!!" ucap Raya dengan jelas "Dah ah, jangan ngomongin mas Ghatan.... terus yang di Omongin, kalau kita lagi berdua ya udah cukup kita aza, kenapa mesti mas Ghatan terus sih...!!" ucap gw kesal, "Bukan begitu Mukti, tapi... setidaknya dia kan ..." gw langsung memotong pembicaraan dia "Karena dia sayang sama Mukti, begitu " Gw langsung berdiri dan masuk ke kedalam, "Mukti..." raya memanggil gw "Capek, mau tidur..." ucap gw sewot

Raya gw tinggal di teras sendiri, sedangkan gw masuk ke kamar, gw lihat mas Ghatan terlelap dengan tidurnya, gw perlahan berbaring di sampingnya, sambil menatap atap kamar membayang apa yang barusan terjadi, "Sinting....... kenapa gw ngomong kayak gitu" Rintih hati gw, gw langsung memeluk guling dan mencoba tuk memejam kan mata, tapi yang ada rasa kesal itu terus bersarang di benak gw. tiba-tiba suara Dering sms masuk ke HP mas Ghatan, gw memebangunkan mas Ghatan susah bangu "Mas... mas.. tuh sms" ucap gw dengan pelan, masih aja tetep gak bangun. huh.. dasar... kebo... fikir gw benci kalau lihat orang tidur susah di bangunin,

Gw langsung aja meraih Handphone mas Ghatan dan mencoba membaca sms masuk,(Ich lancang bener sih gw ..) "Adi" nama yang tertera di kotak masuk, akhirnya gw baca saja smsnya, "Pak, udah tidur yach, pasti lagi ngelonin pacar Bapak itu, kenapa sih gak jujur saja kalau Bapak juga suka Adi?" membaca SMS itu gw sedikit gak percaya, tapi... setelah gw baca sms sebelum dan sebelumnya, ternyata... memang benar Mas Ghatan ada main dengan Adi, tapi kok bisa...!! gw langsung mendelete SMS yang barusan gw baca, gak enak kalau mas Ghatan tau, gw langsung aja mencoba tidur, namun tetap aza gak bisa...!! udah gw kesel masih... aja di tambah kesel.... benci.........

2 jam lebih gw gak bisa tidur, jam didinding sudah menunjukan pukul 1 malam, gw akhirnya bangun dari tempat tidur, gw kemudian keluar, gw lihat di Sofa Ruang tamu Raya juga sedang tidur, akhirnya perlahan gw membuka pintu dan melamun diteras. "Rie... kenapa sih Arie tega tinggalin Mukti, coba kalau masih ada Arie, Mukti pasti gak bakalan kayak begini, Lirih hati gw berkata... !! air mata gw menetes dipipi, sedih rasanya jika gw harus mengenang Arie. "Ri.........!!" Tangisan gw meratap sampai ke langit...

Tiba-tiba pintu terbuka dan raya keluar dari ruang tamu, "Kamu kenapa sendirian di luar, kenapa gak tidur," ucap Raya mendekati dan duduk disamping gw "Kenapa kamu nangis, maafin aku ya" Raya melihat air mata gw yang bercucura, gw langsung mendekapnya dan dia langsung membelai-belai gw, "Udah jangan menangis, maafin tadi kata-kata aku, aku sayang kamu kok?" Ucap raya ringan terdengar di telinga gw, "Bukan itu...!! tapi mukti benci ini semua...?" Teriak tangisan gw di peluknya, "Benci kenapa? kamu benci sama aku," Raya terus membelai gw dengan lembut "MAS GHATAN........" Ucap gw benci "Kenapa dengan Pak Ghatan" raya mengangkat kepala gw, dan menatap wajah gw dengan heran "Pak Ghatan kenapa ?" Raya mengusap kedua pipi gw yang penuh dengan Air mata. gw tersiak-siak mencoba menghilangkan segara rasa tangis gw, dan mencoba menceritakan apa yang membuat gw menangis.

"Udah sabar saja, mungkin kamu salah baca. atau SMS itu bukan untuk Pak Ghatan?" raya sedikit membela mas Ghatan dan menenangkan perasaaan gw, "Gimana bukan mas Ghatan, semua sms ARie baca semua, ternyata yang namanya Adi itu emang benar ada main dengan Mas Ghatan." gw menjelaskan dengan sedikit isak tangis gw. "Ya sudah, kamu tidur saja tenangin diri kamu, kita liat aza proses nya nanti?" Raya mengantar gw ke dalam, "Ya udah kamu temenin mas Gahtan tidur, masalah itu kita liat perkembangan nya nanti, biar aku tidur disini saja" gw pun langsung kembali masuk ke kamar dan mencoba tuk melupakan semua yang terjadi, dan memejam kan mata tuk tertidur.

_________________

terkadang aku berfikir kenapa hanya karena cinta dapat membuat kita melayang tinggi di langit biru, yang dipenuhi oleh awan penyejuk hati, namun terkadang pula cinta juga yang membuat kita menjadi insan yang terbelenggu……

*****

<<<<< Sebelumnya


Selanjutnya >>>>

Label: , , , , , , , , , ,

 0 Comments:

Posting Komentar

Kritikan, caci maki dan lain2 boleh saja dan akan saya tampung semua dan itu saya harapkan untuk bisa saya koreksi diri, tapi ingat adab mengkritik berikan alamat blog/web anda yang jelas dan kalau tidak punya blog berikan email yang bisa dihubungi......makasih semuanya...

Terima kasih atas komentarnya ^_^

<< Home