Rabu, 22 September 2010

Part 30 : "Indahnya Bila Bersamamu"



Pagi ini terasa indah, mas Ghatan masih terlelap tidur, gw gak biasa bangun siang makanya kurang dari jam 6 gw dah rapi, pagi ini gw lagi beres-beres dapur, gw mencoba ingin melihat jinjingan yang dibawa mas Ghatan semalam, sebenarnya apa sih isi kantor tersebut, pas gw buka, wah... bahan-bahan masakan, ada buah-buahan, dan oleh-oleh lainnya, akhirnya fikiran gw tertuju untuk membuat ide masakan yang enak, tapi apa yach...!! oh ya gw mau membuat bolu kukus ketan item, wah kayaknya enak deh, di tambah campuran mayones yang manis, (Ich... mulai deh, keceweannya muncul.) lagi asik-asiknya membuat beraneka makanan, dan masakan, Mas Ghatan bangun memeluk gw dari belakang "Cie, istri mas yang pinter masak,?" Ucapan dia mengagetkan gw dari belakang, "Ich...!! mas Ghatan apa-apaan sih, Istri, Istri...!! tuh Istri mas Ghatan di rumah," Jawab gw enteng, "Yach, tapi kamu lebih pandai ketimbang Istri mas dirumhah," gw langsung berbalik dan memandang wajah mas Ghatan, "Hussttt gak boleh ngomong gitu mas, sejeleknya sebuah istri, di dalamnya ada sebuah ketulusan rumah tangga, dan mahligal-magligal kasih yang suatu saat mas bisa menemukannya, mas sabar aza, apa artinya mukti disamping Mas Ghatan, hanya selalu membawa kesesaraan dan penderitaan?" mas Ghatan diam menatap wajah gw dengan berkaca-kaca, dia kemudia memeluk gw dengan mesra, gw jadi bingung sendiri, apa gw salah ngomong yach...!!

"Ya udah mas Ghatan mandi sana, hari inikan minggu, mas udah pulang blum" gw membukakan kancing mas Ghatan, "Blum, tar sore Mas baru pulang, hari ini mau nemenin kamu dulu, mas Kangen...." jawabnya memanjakan gw, gw hanya tersenyum manis, mas Ghatanpun masuk ke kamar mandi, dan gw melanjutan masak memasak, Mas Ghatan selesai mandi, dan menunggu gw di ruang makan, gw sudah selesai dan menghidangkan makanan yang telah gw buat tadi, mas Ghatan sangat sekali senang dengan masakan gw ketimbang masakan Istrinya, (Katanya loh, bukan kata gw, Aduh.. maaaf Mbak Mirna..)

****

Jam sudah menunjukan pukul 09.30 Udah hampir siang, "Muk, jalan yuk, dah seminggu mas gak jalan sama kamu,?" Ucap mas Ghatan, "Mau jalan kemana,?" Tanya gw padanya mau mengajak jalan gw kemana? "Dah ikut aza, kita cari tempat yang asik" mas Ghatan tak memberitau akan pergi keman. akhrinya gw ikut aza apa kat mas Ghatan, mau dibawa kemana,

Akhirnya jadi juga gw pergi sama mas Ghatan, semua pintu Kost-an gw kunci rapat-rapat,biasa takut ada yang bobol, heheheh. kemudian gw naik ke dalam mobil mas Ghatan dan mobilpun di jalankan. "Muk, Raya suka main ke tempat kamu?" tanya Mas Ghatan tiba-tiba, sambil mengendarai mobilnya, "A... Ra...Ya...! maksud Mas Raya yang teman Mas Ghatan itu? boro-boro mau main, Mukti aja udah lupa sama dia orangnya kayak gimana?" Jawab gw berbohong. "Ow, ya udah lain kali kalau mas kenalin kamu keteman-teman mas, ingetin biar kalau ketemu di jalan enak ada teman, apa lagi Raya, gitu-gitu dia orangnya baik?" Jawabnya dengan fokus ke depan, "Iya mas,..." gw jadi gak enak body.

Tiba-tiba di tengah perjalanan Raya sms gw "Sayang Mukti, lagi dimana, mas Ghatan dah pulang?" waduh... gak enak gw bales, mas Ghatan pun bertanya "Siapa yang sms?" Ucapnya, "Anu mas..!! temen di tangerang, katanya kangen pengen ketemu?" lagi-lagi gw berbohong "Kenapa gak dibales?" Rasa ingin tau mas Ghatan seperti memojokan gw terus, Akhirnya gw balas saja "Ya Ray, mas Ghatan udah pulang, ini mukti lagi jalan sama dia, gak tau mau kemana,?" balas sms gw untuk Raya, "Owh... Ya udah, hati-hati ya kamu dijalan" Pesan balasan dari Raya, sebuah sms yang simpel dan padat, menandakan gw mengerti perasaannya, kalau dia sedang kesal sama gw, (so tau gw)

Perjalanan di tol yang panjang membuat gw jemu, sebenarnya mau kemana sih, sesaat kemudian suara Handphone mas Ghatan terdengar, "Maaf Muk, coba lihat siapa yang panggil, kalau gak penting jangan diangkat" gw mengambil Hp mas Ghatan di kotak kecil dekat gw, "Raya F Mas...!!" jawab gw setelah melihat nama panggilan masuk tersebut. "Owh... itu Raya, sini biar mas jawab,?" gw memberikan Hp nya pada Mas Ghatan. sesaat gw mendengar mereka mengobrol dengan asyiknya, gak tau mereka membicarakan apa, lagi pula gak penting buat gw, tiba-tiba Mas Ghatan memberikan Hpnya ke Gw, "Raya pengen ngobrol ama kamu,?" HAH... mau ngomong apa..!

"Assalamu'alaikum Mukti, gimana kabarnya?" Suara Raya terdengar jelas di telinga gw "Walaikum salam, Baik-baik saja, ada apa Ray, " Jawab gw pura-pura asing dengannya, "Gak...!! aku pengen ngobrol aza sama kamu, so kapan-kapan boleh dong main ketempat kamu, sekalian pengen cicipi masakan kamu lagi" ucap raya dengan nada normal "Ow.. boleh aza, tar kabarin saja ke Mas Ghatan, dia kan yang berhak semuanya,?" jawab gw menyerahkan semuanya kepada Mas Ghatan, "Ok, deh Mukti, salam yach.. buat Pak Ghatan?" handphone pun ditutup. gw menggembalikan Hp tersebut ke Mas Ghatan "Nih Mas, katanya Raya pengen main ke Kost-an," ucap gw "Ow.. bagus kalau begitu, jadi kamu bisa dekat dan banyak teman" sahutnya

Mobil terus melaju menyusuri jalan tol, dan akhirnya sampailah gw di Cikarang, ternyata Mas Ghatan mau ngajak gw Berenang di Waterboom Lippo Cikarang "Gimana, kamu senang gak?" Tanya mas Ghatan saat kita berdua sudah ada didalam, saat gw melihat betapa ramai pengunjung dan betapa sejuk suasana disana, gw menjadi betapa terkagum-kagum "Wah... indah mas, makasih ya Mas!!" gw pun langsung menyewa pakaian berenang dan langsung saja gw menjatuhkan diri ke Kolam, hahah... senangnya saat itu, gw kaya putri duyung yang sedang menyelam sana, menyelam kesini "Mas........ ayooo turun, masa di atas aza." teriak gw dari dalam kolam, mas Ghatan hanya menatap senyum melihat gw bertingkah laku kayak anak kecil. ach... masa bodo mau turun mau gak, mungkin mas Ghatan gak bisa berenang.. hahahhaha

****

Setelah berlama-lama gw berenang, akhirnya gw menepi kedarat menghampiri mas Ghatan yang sedang berteduh di pinggiran kursi santay, "Udah puas berenangnya" Tanya mas Ghatan senyum,"Udah dong... Mas kenapa sih gak ikut berenang, ih.. payah...jangan-jangan mas gak bisa berenang ya" Jawab gw sambil mengejeknya. "Ach.. siapa bilang, mas cuma lagi males aza, pengen liat kamu berenang aja.?" ucapnya tak mau kalah, "Ya udah, kamu cuci badan kamu di kamar bilas, udah itu kita pulang" gw pun langsung menuju kamar bilas yang ditunjuk mas Ghatan, setelah itu kami langsung pulang, waktu sudah sore jalanan sudah mulai agak ramai, diperjalanan gw melihat ada kedai sate gw langsung meminta berhenti "Berhenti Mas...!! mobil berhenti mendadak. "Ada apa?" Mas Ghatan heran, "Gak...!! Mukti pengen makan sate kelinci, kayaknya enak deh, yuk" mas Ghatan tersenyum sambil memarkirkan mobilnya diparkiran,

******

Di kedai sate gw ngobrol sama mas Ghatan sambil menunggu sate selesai dipanggang, "Mas, ini ATM nya, Maaf mukti gak ambil sedikitpun, saldonya masih utuh kok?"tangan gw menyodorkan ATM ke mas Ghatan, "Lho... kenapa?" Mas GHatan heran, "Gak apa-apa, cuma mukti takut aza, kenapa mas Ghatan segitunya memberi ATM yang minimal uang lebih dari ratusan juta, kalau mukti baik, lah kalau mukti jahat..." Mas Ghatan memegang tangan gw dimeja dengan lembut, "Mas sayang kamu, dan Mas Ghatan percaya kok sama kamu, anggap saja ini permberian hadiah buat kamu" Tangan gw dibuka dan di kembalikannya ATM itu ketangan gw "Suatu saat kamu butuh, kamu tinggal ambil aza, mungkin mas gak bisa selamanya disamping kamu, tapi dengan uang ini kamu bisa pergunakannya disaat kamu butuh" Waw.. kata yang sangat bijak, sampe membuat gw gak bisa berkata-kata.

Akhirnya makanan telah selesai dibuat, gw dan mas Ghatan menyantap masakan tersebut dengan lahap. sungguh nikmat rasa sate kelinci ini, rasanya gurih beda dengan sate-sate lain, hingga makanan tersebut sudah di habiskan oleh kami berdua. Akhirnya kami berdua meninggalkan kedai sate tersebut, dan kembali melanjutkan perjarjalanan kami pulang ke Tangerang.

*****

Kurang dari jam lima, kami sudah sampai di Kost-an, badan kami lumayan cape, mau istirahat tanggung sebentar lagi petang, akhirnya bermalas-malasan saja di sofa sambil baca majalah. Jam 17.12 Mas Ghatan pamitan pulang, karena seharian ini dia terus bersamaku, dengan istrinya mana mungkin dia begini.

Lagi-lagi kesendirian yang membawa gw dalam kejenuhan, siapa yang gak mau sendian di Kost-an, yang palingan hanya nonton Televisi dan mendengarkan musik, gak ada teman yang bisa menemani, dering SMS berbunyi ternyata dari mas Ghatan, dia sudah sampai di Rumahnya, dan nanti malam dia akan ke mari lagi bersama Raya, hah... spontan gw bangun dari malas-malasan gw, langsung saja gw telp Raya "Assalamu'alaikum" Rayapun menjawab salam gw "Wa'alaikum salam, ada apa Muk?" jawabnya santai "Gak, ow ya Ray, nanti malam kamu mau kesini yah, " Ucap gw dengan rasa ingin tau, "Iya, tadi Pak Ghatan tlp, dia akan kesana bersama aku, aku kangen sama kamu Muk?" suaranya terdengar lembut ditelinga gw, "Ih.. kangen mulu,,, ya udah kesini aja, tapi ..." ucap gw terputus "Tapi apa, tenang aza muk, aku sayang kamu dengan hati bukan dengan perbuatan, aku bisa jaga prilaku ku di depan Pak Ghatan tenang aza, hanya aku dan kamu yang tau rasa sayang ini" jawab dia membuat gw merasa senang, ternyata raya sangat sekali mengerti perasaan gw.

*****

Waktu pukul 19.44 Raya dan Mas Ghatan sudah datang "Assalamu'alaikum" jawab mereka serempak dari luar, gw membukakan pintu mempersilahkan mereka masuk "Wa'alaikum salam, masuk aza mas, raya, " gw mencium tangan mas Ghatan dan bersalaman dengan Raya, tiba-tiba mas Ghatan mencium kening gw, spontan gw kaget, gak biasanya dia terbuka mencium gw di depan orang, gw langsung menatap Raya, dia tersenyum sangat manis, seolah-olah gw bukan siapa-siapa dia dimata Mas Ghatan,

Dimeja tamu, gw sudah menyiapkan berbagai makanan, mas Ghatan mengagumi makanan gw tersebut, begitu juga dengan raya, malam ini dia terasa beda di hadapan gw, gak seromantis dia bersama gw, apa karna dia jaga sikap di depan Mas Ghatan, "Ray, kapan-kapan kalau kamu tidak ada acara, kamu ajak mukti pergi jalan-jalan, aku kasian dia sendirian di Kost-an takut merasa bete?" Ucap Mas Ghatan kepada Raya "Yah Pak,..." Raya mengiyakan perkataan mas Ghatan "Ya itupun kalau kamu mau, dia disini lum ada teman," ucap mas Ghatan kembali, akhirnya malam itu suasana obrolan sangat seru, canda dan tawa mengisi setiap sudut-sudut ruangan.

Akhirnya mereka semua pergi meninggalkan gw, berpamitan untuk pulang. waktu sudah sangat malam menunjukan pukul 23.01 malam ini mas Ghatan gak menemani gw tidur, dia gak enak sama Istrinya, begitu juga dengan Raya, raya mengantarkan mas Ghatan pulang kemudian mungkin mobilnya akan di pakai Raya untuk pulang ke Rumahnya, memang mereka berdua sahabat yang sangat akrab yang gak bisa dipisahkan itu sih menurut gw.
gw pun kembali ke dalam dan mengunci pintu dengan rapat-rapat, merebahkan diri di atas ranjang, mencoba untuk bisa terlelap tidur,

*****

<<<<< Sebelumnya


Selanjutnya >>>>>

Label: , , , , , , ,

 0 Comments:

Posting Komentar

Kritikan, caci maki dan lain2 boleh saja dan akan saya tampung semua dan itu saya harapkan untuk bisa saya koreksi diri, tapi ingat adab mengkritik berikan alamat blog/web anda yang jelas dan kalau tidak punya blog berikan email yang bisa dihubungi......makasih semuanya...

Terima kasih atas komentarnya ^_^

<< Home