Selasa, 21 September 2010

Part 28 : "Merasakan Apa Yang Dirasa"




Gak kerasa gw dah seminggu di tinggal Mas Ghatan pergi ke luar kota, namun semenjak di tinggal mas Ghatan itu pula kehidupan gw juga berbeda, ada yang lain disisi gw, yach.. siapa lagi kalau bukan Raya, seiring waktu dia selalu menenemani gw, entah itu siang, sore, atau malam, sekarang dia hampir sering main ke Kost-an gw, mengajak main, jalan-jalan atau makan. dia juga udah mengatakan cinta buat gw, gw sendiri udah menjawabnya kalau gw sayang sama dia, tapi tidak segampang itu, di sisi lain gw masih mempunyai orang yang sayang sama gw yaitu mas Ghatan, Raya juga mengetahuinya, namun tanggapan dia positif, dia beranggapan walapun dihati gw ada mas Ghatan, tapi di Hati dia Ada gw.


Terkadang gw bingung dengan semua kehidupan yang gw alami, kalau di fikir-fikir gw hidup dalam dua cinta, lalu apa yang mereka fikirkan tentang gw, gw hanya manusia biasa, manusia yang gak punya apa-apa, sedangkan mereka, Mas Ghatan baik dan kaya, kenapa dia sayang sama gw, sedangkan Raya, dia Tampan, ganteng, dan berpendidikan, kenapa dia mesti mau sama gw, dia bisa kan mencari orang yang lebih dari gw, yang menurut dari selera dia. tapi... itulah kehidupan, harusnya gw bersyukur pada Tuhan diatas sana, sudah memberikan sebuah kebahagiaan ini, dengan memberi kasih mereka untuk menyayangi gw.

****

Hari ini tepat hari sabtu, gw ingat janji Raya, katanya dia akan mengajak gw jalan mau kemana? setelah dia datang dan menjemput gw, baru gw tau kalau gw akan diajak pergi ke Rumahnya, wah kehormatan besar gw bisa kenal dekat dengan keluarganya, setelah dia datang gw bingung biasanya dia datang dengan motor kesayangannya, tapi kali ini dia datang tidak membawa apa-apa, hana sebuah tas kecil di pinggangnya. "Motor kamu mana Ray, tumben gak bawa motor" tanya gw di teras karena sedari tadi gw menunggu dia. "Aku gak bawa motor Muk, malas lagi pula aku mau pulang ke Tangerang kerumahku, naik bus aza ya, gpp kan..!!" ucap dia, sepintas tadi gw denger dia menyebutan TANGERANG. Hah, apa gak salah, "TANGERANG, e...mang, rumah kamu di Tangerang," jawab gw dengan rasa ingin tau, "Yach, Aku dulu beli rumah di Tangerang, lumayan lah buat berteduh" terangnya "nanti juga kamu tau, Yuk... berangkat" diapun menggandeng tangan gw, Lagi-lagi, apa yang gw rasakan sama seperti dulu gw rasakan, tapi...! ach.. ya udah, itu hanya sebuha kisah lama.

Akhirnya, gw naik angkutan Bus AC Blok M - Tangerang, gw duduk bersebelahan kiri dan kanan, karena kursi yang kosong hanya ada bersebelah kiri dan kanan. jadi gw gak bisa duduk berdekatan dengan Raya, tapi tak apa lah, gw bisa melirik-lirik dia dari samping hehehhe,

Bus pun berjalan, mengelilingi ruas-ruas jalan jakarta yang akan menuju kota Tangerang, wah.. kota tercinta gw. di perjalanan ada hal unik yang gw denger, ada beberapa anak cewek duduk dibelakang gw, gw sih gak sempet liat tuh muka orangnya, dari suaranya emang cewek-cewek centil heheheh "Ech, liat tuh cowok pake Topi, kemeja warna abu2 gila keren banget ya, coba kalau gw punya gebetan kayak dia, wah wah...!!" Suara centil cewek-cewek terdengar jelas di telinga gw, sambil bisik-bisik ke temannya "Yang mana, itu tuh, wah,,, ya .. cowok banget, hidungnya, dagunya, dan... ich.... gemes... kenalan yuk .." celoteh dari cewek-cewek tersebut, gw hanya tersenyum mendengar ocehan cewek-cewek itu, ternyata yang dia maksud itu RAYa... hahahah, gw tersenyum sendiri.

Akhrinya gw mencoba mencuri-curi pandang, mencoba tuk menatap Raya ternyata memang dia sempurna, wah,, emang bener tuh kata cewek-cewek dibelakang gw, hahahah.. di persimpangan jalan orang yang duduk samping Raya turun, buru-buru lah gw duduk disampingnya, "huh lega rasanya..." ucap gw setelah mendapat tempat yang tenang "Kenapa kamu?" ucap raya heran "Gak...!! cuma gerah aza disana," gw pun menempelkan bibir gw di telinganya seraya berbisik "disana banyak cewek2 ngomongin kamu, hahahaha" bisik gw sambil cekikikan sendiri "Ah, kamu Muk, bisa aza...!!" ucap raya sambil melirik ke empat cewek2 yang memperhatikan dia sedari tadi.

Akhirnya, diperjalanan menuju Tangerang itu sangat sekali banyak canda dan tawanya gw sama Raya. "Ray, emang rumah kamu di Tangerang mananya!" rasa ingin tau gw menjadi-jadi. "Deket kok dari Islamic Karawaci, bentar lagi mobil ini turun Tol sampe deh" jelas dia dengan seksama. "HAH, karawaci...!!" gw gak percaya, "Yach, emang kenapa? aku di Perumahan Vila Taman Ubud, belakang kampus Pramita" mendengar dimana dia tinggal gw gw pengen tau benar atu gak dia tinggal disana.

Sesaat kemudia But menepi dari Tol, akhirnya sampai lah gw di islamic karawaci tepat di sebuah halte pemberhentian, tiba-tiba gw teringat masa dulu gw di Halte tersebut, pulang dari jakarta, hujan-hujan menunggu di Jemput Arie, namun hasilnya.......!! "Hei, kenapa kamu Muk, kok kayaknya sedih" Sentak Raya mengagetkan lamunan gw yang sudah jauh, gw langsung terpaksa tersenyum, mencoba menyembunyikan kesedihan dari sebuah lamunan tersebut. "ach.. gak apa-apa? yuk..." kemudian gw pun menyebrang jalan, "terus habis ini kita naik apa?" tanya gw pengen tau, "Tuh.. angkot putih itu, cuma 10 menit kok, tapi tunggu penuh gak apa-apa kan?" jawab Raya sambil menujuk angkot di depan kami, gw hanya tersenyum manis, mengikuti kemana langkah raya pergi.

Didalam angkot lumayan lama, karena angkot harus terisi semua penumpang "Ya kan lama, kamu bete yach" tanya Raya memperhatikan tingkah laku gw, yang memang saat itu gw sedang kegerahan, "Duduk sini deket aku, enak kacanya terbuka, disitu panas!" Raya menyuruh gw pindah kesampingnya. kini gw berdempetan dengan Raya, angin kecil masuk keruangan mobil melewati kaca yang terbuka, membuat suasana tidak begitu gerah, benar kata Raya di sampingnya memang begitu teduh... ^_^

Setelah semua penumpang mengisi angkot dengan penuh, angkotpun jalan, melewati kelok-kelok jalan yang tertata rapih dan bersih, melewati bangunan-bangunan tinggi yang memang sudah tak asing lagi buat gw. memang cukup 10 menit kurang, gw pun dah sampe di Vila Taman Ubud, "Nah.. ini Kampus Pramita nya, dibelakang sana rumahku, Yuk.." Raya memburukan langkahnya, gak sabar untuk cepat-cepat sampai ke rumahnya, Tempat dan jalan kecil yang gak asing lagi buat gw, yang selalu gw lalui tiap hari dulu, bersama Arie, namun di depan Raya, gw hanya pura-pura merasa Asing di tempat itu dalam kata lain gw pura-pura gak tau.

Akhinya gw sampai juga dirumahnya Raya "Nah, ini rumah Raya, yuk masuk... Tenang gak ada siapa-siapa kok" pintu pun dibuka kan, Rumah yang besar dan minimalis, dengan dekorasi taman yang sangat indah, dengan warna bunga-bunga disisi kanan dan kiri, membuat gw merasa senang di tempat itu "Ih, indahnya..." gw memetik sebuah bunga yang menurut aku cantik (hehe gw suka bunga, kayak cewek amat, saat gw memetik bunga Raya langsung melarang gw dengan keras, "Awas... tar ada ulatnya...." gw bingung sendiri suara raya sangat kencang seperti takut, sambil menyingkir dari gw "Ulat...!! mana ada ulat di bunga..!" dengan rasa bingung sambil melihat kelopak-kelopang bunga dari sebuah tangkai yang gw pegang "Mana ada Ulat Raya, lagian Ulat tuh gak suka bunga, tuh lihat... cantik kan," Gw pun membawa bunga tersebut kehadapannya, namun tetap saja dia tak mau memegang, membuat gw jadi penasaran ada apa gerangan, "Ich...kenapa sih kamu, ini cuma bunga, emang kamu takut sama bunga?" ucap gw heran "Bukan, cuma aku geli aja sama ulat, udah ah.. lempar aza bunganya, tar ada ulatnya bahaya," gw tertawa kecil dan cekikikan sendiri melihat raut wajah Raya yang emang ketakutan setengah mati, "Huh, dasar... sama ulat kok takut, ya udah nih Mukti buaang" bungapun gw jauhkan dari dia, kini gw lihat Raya menarik nafas lega dengan panjang. "Huft...!! ayo ah masuk,, aku jadi takut sendiri,"

Setelah gw berada di dalam rumahnya, ternyata Raya tinggal sendiri, gak ada satu orangpun dirumah "Kok sepi, Nyokap bokap mana?" tanya gw sambil melihat seisi ruangan, "Kan dah aku bilang, aku tinggal sendiri, Nyokap di Bandung, Bokap di Italy" jawabnya panjang lebar, "Ow... kamu Blesteran yah, kayak kucing aza..." ejek gw di hadapannya, "Uch... kamu bisa aja," Senyuman manis dia lemparkan, "Aduh bingung nih, gak ada makanan dan minuman, maklum dah beberapa bulan rumah gak di isi, kamu mau makan apa?" ucapnya menawarkan sesuatu sama gw, "Ach. tar aja belom laper, Rumahnya besar, kenapa gak kamu tinggalin aza Ray," kata gw sambil melihat-lihat seisi ruangan. "Gak, aku kan kerja di jakarta, pulang pergi kejauhan, ya beginilah nasib Rumah tak terurus," ucap Raya menjelaskan, "Ini kamar aku, banyak kamar disini, diatas juga, kadang paman sama keponakan sering berlibur disini, kapan-kapan aku kenalin deh?"

Raya mengajak gw ke lantai atas, wah ternyata gak jauh beda antara di bawah dengan diatas, bahkan dari atas gw bisa melihat keindahan dari kejauhan, entah itu Mall KArawaci, Perumahan2, bahkan gedung-gedung yang menjulang, yang tidak jauh dari sini. di atas ada dua kamar, satu kamar mandi dan teras luar dengan kaca bening dan dekorasi-dekorasi indah, "Muk, kalau mau istirahat di kamar itu saja, aku mau beres-beres bentar, kayaknya kamu cape deh," Raya menunjukan kamar disebelah gw, kamar yang lumayan lengkap, gw pun masuk dan menjatuhkan diri di kasur yang empuk tersebut. "Maaf ya Ray, gk jadi gak sopan gini.." Ucap gw yang sedang kecapeaan saat itu, Raya tersenyum "Ya udah, kamu istirahat aza ya, aku dibawah beres-beres" Raya pun meninggalkan gw sendiri di kamar, sambil tidur-tiduran gw menatap seisi ruangan yang seakan membuat gw merasa tenang disini

****

Ga kerasa sore udah tiba gw lihat jam sudah menunjukan pukul 16.36 wib, gw lihat Raya sedang menonton TV di kamar yang gw tidur sambir bersandar di Ranjang. "Kamu udah bangun Muk,?"Tanya dia saat gw melihat keadaan, "Owh... emang ya aku tidur," Jawab gw gak sadar kalau gw tertidur, "Yach, tadi kamu tidur nyenyak, gak tega aku bangunin, mungkin kamu cape, Maafin aku ya dah ajak kamu kesini!!" gw langsung bangun dan tiduran ditepi ranjang dan raya masih bersandar di ranjang, gw memberanikan diri tuk memeluknya, tangan gw melingkar di lehernya dan kepala gw bersandar di bahunya sambil pandangan ke arah Televisi, "Justru mukti yang minta maaf, udah lancang tidur di kamar ini." ucap gw pelan dekat dengan telinganya. "Anggap aja ini rumah kamu Muk, lagi pula aku disini sendiri, kapan saja kamu bisa main?" tangan dia mengusap rambut gw. "Udah sore, kamu mandi dah itu kita makan di luar, ow ya di dekat sini ada cafe lumayan disana ada makanan enak, kamu hoby suka durian, disana ada Es Durian, terkenal enaknya?"Sambung Raya kembali, tiba-tiba gw kaget mendengar kata Es Durian, itu kan... jajanan dimana sering gw kunjungi dengan Arie, "Es Durian, dimana?" Tanya gw pura-pura gak tau, padahal sepengetahuan gw cuma Es Durian di Cafe Ubud aza yang ada dan mendapat nama (terkenal). "Tuh dekat, tinggal jalan kaki dari sini, ya udah kamu mandi dulu, tar aku kasih unjuk" gw langsung menurut apa kata dia, setelah mandi gw kembali kehadapan Raya.

Sekarang semua telah Rapih Raya dan gw udah siap-siap mau pergi, "Ke Lippo dulu ya, kita nonton, setelah itu pulangnya baru kita ke cafe yang aku bilang," Ajaknya, gw hanya bisa senyum mengiyakan apa katanya. Gw menunggu diluar sambil melihat bunga-bunga yang bermekaran, sungguh indah sore itu, cuaca yang tidak terlalu panas, dengan matahari di ufuk barat yang sudah mulai akan membenamkan dirinya. Gw perhatikan Raya membuka Garasi mobil, gak tau dia mau ngapain, ternyata di dalam sana ada sebuah Mobil Avansa Hitam, Heh... gw baru sadar dia punya mobil hahaha. "Mukti, ayoo masuk... !!" Raya memanggil gw dari dalam mobil, gw langsung berlari menghampiri dia dan masuk kedalam, "Hey dasar, kirain mau ngapain....!! kok mobilnya gak dibawa ke Jakarta?" tanya gw pada Raya, Raya hanya tersenyum "Gak lah, disana nyempit-nyempitin Kost-an aza" kemudian mobil dijalankan menuju tempat yang ingin ia tuju

****

Wah...lega rasanya bisa memandang cuaca sore hari, mengelilingi perumahan dan villa-villa kecil yang tertata rapih, dan melihat pejalan kaki yang hilir mudik, terlebih disamping gw ada dia, ya... dia... orang yang diam-diam gw kagumi. hehehhehhe, sesampainya di Mall Karawaci / Lippo raya mengandeng tangan gw, ich .. romantis banget, walau gw sendiri malu, yach... apa boleh buat dia sendiri yang mau, Kiri kanan mata memandang kita bedua, KITA... mungkin RAYA kali, terlebih cewek-cewek yang selalu menatap raya, ada yang terus menatap, berbicara, bahkan tersenyum walau tak kenal, kenapa ya.....!! apa... karena tampang raya yang Cool hehehhe

"Raya, mukti malu jalan sama kamu, lihat aja tuh, semua cewek-cewek banyak yang lihatin kamu,?" Ucap gw merasa tersaingi (Narsis) "Ah, cuex aza muk, mereka kan cuma lihatin doang gak gigit?" Ucap raya dengan canda, "Ich.. kamu, orang tanya bener-bener" raya hanya tersenyum, akhrinya gw dan dia sudah ada di depan XXI Cineplex. gw masuk sedangkan raya menghampiri loket untuk memberi tiket, "Kamu mau nonton apa, Muk?" tanyanya pada gw, "apa aja deh..!!" jawab gw, karena gw kurang begitu suka sama nonton, Akhirnya raya memberi dua tiket yang kebetulan saat itu sudah mulai, kita buru2 masuk ke Studio, dan Menyaksikan pertunjukan bioskop tersebut. Ruangan yang pekat, AC yang berhembus dingin, Dan surotan lampu pijar ke sebuah layar. gw dan raya duduk di pojokan sesuai nomor yang tertera di tiket. Karena ruangan yang gelap, dan pandangan semua pengunjuk tertuju dengan tononan yang disajikan, tapi lain dengan gw dan Raya, raya memegang tangan gw dengan eratnya, tak sedetikpun dia melepaskan jari jemari gw, membuat aku jadi semakin dak, dik, dug. perasaan apa ini, totonan terus dimulai, walau teramat seru saat itu, tapi gw sama sekali tak menyimak jalan ceritanya, gw hanya sibuk dengan perasaan gw yang naik turun merasakan apa yang terjadi saat itu.

Terkadang gw berfikir, perasaan apa yang menjalar di tubuh ini, "Khawatir" karena tak ingin dilepaskannya, "takut" karena ingin terus merasakan, dan gelisah karena perasaan ini terus bertanya-tanya. wah... semua menjadi satu...!! inikah cinta sesungguhnya....

*****

<<<<< Sebelumnya



Selanjutnya >>>>>

Label: , , , , , ,

 0 Comments:

Posting Komentar

Kritikan, caci maki dan lain2 boleh saja dan akan saya tampung semua dan itu saya harapkan untuk bisa saya koreksi diri, tapi ingat adab mengkritik berikan alamat blog/web anda yang jelas dan kalau tidak punya blog berikan email yang bisa dihubungi......makasih semuanya...

Terima kasih atas komentarnya ^_^

<< Home