sudah 4 hari gw berada di rumah Raya, terkadang gw berfikir apakah dengan adanya gw disini, akan membuat dia terbebani, Tapi, setelah gw fikir dua tiga kali, sepertinya Raya sangat sekali membutuhkan gw. pernah sesekali gw tanya kalau gw ingin pergi dalam arti hal jauh dari dia. Tapi, dia sangat sekali tak mau kehilangan gw, apa lagi kalau gw harus pergi meninggalkan dia.
Hari ini adalah hari pertama Raya kerja di Air Asia. pagi ini juga gw harus mencoba untuk ditinggal pergi olehnya, (yach.. ditinggal kerja doang, lagi pula ini tangerang sanak saudara gak jauh dari sini)
Pagi ini gw menyiapkan makanan dan bekal tuk Raya, pagi itu juga Raya terlihat sangat tampan dengan Jas dan dasi hitamnya, dia terlihat so cool dan cute, gw memandang dia senyum dan sangat simpatik, alangkah bahagianya gw bisa mendapatkan dia, "wah...pagi ini kamu keren banget Ray," Ucap gw yang ada dimeja makan dan mengambilkan makanan untuk dia sarapan "Makasih, ini hari pertama aku kerja, aku tinggalin kamu disini gak apa-apakan," Raya mencemaskan gw, sesekali dia memandang wajah gw sambil menikmati hidangan yang ada dihadapannya. "Yehhh...! gak apa-apa kali yang penting kamu hati-hati aja ya" hingga akhirnya suasana sarapan pagi begitu menyenangkan dengan iringan senyum dan guyonan kecil.
Gw pun langsung mengantarkan Raya ke pekerangan, dia melambaikan senyum dan salam kepada gw, mudah-mudahan dia selamat di perjalanan ya Allah, (Amien)
****
Gak ada yang menarik dirumah, mau ngapain coba palingan beres-beres, nonton TV, dan neglamun hahahahaha. tapi karena hari ini hari senin, gw bertekad akan pergi ke Lippo. gw mau nonton seseklai menghilangkan penat gw. karena jarak Lippo dengan perumahan gak terlalu jauh, yach... kira-kira 10 menit naik anggkot. akhirnya gw nekat aza kesana, tapi sebelumnya gw tlp sms dulu sama Raya, kalau gw mau jalan.
Ternyata di Lippo gak ada yang menarik minat gw, semua terasa Bete dan Asing, habis mau gimana lagi, itu-itu melulu yang gw liat, agrh .............. kenapa hidup gw terasa jemu sekali ...!! gak asik, gak menarik, dan gak menyenangkan. akhirnya gw cuma belanja keperluan buat nanti, yang sebisa mungkin gw jadiin makanan. dan setelah itu, gw pun langsung pulang aja, dari pada gw bete di Lippo.
Cuaca sangat panas sekali siang ini, terik matahari sangat menusuk otak gw hingga panas, huft... mana angkot yang gw tumpangi pake acara ngetem (berhenti cari penumpang) aduh mak ........ cepet dunk, pengen cepet sampe nih...!! setelah sampai di perempatan gw jalan dikit, tiba-tiba ada seorang cowok kekar berdiri dihadapan gw, tampangnya lumayan serem, tapi sepertinya terlihat baik "Ow ya maaf, loe yang tinggal di blok D sana yach, saudaranya Raya atau bukan," Ucap dia santai tapi kasar, matanya tajam seakan membuat gw takut. "Yach, gw saudara sepupunya, Kenapa?" jawab gw halus sambil tersenyum. "Ow, ya udah kalau begitu?" Ucapnya membuat gw bingung, gw pun langsung melanjutkan langkah gw, tapi orang tersebut menarik tangan gw "Ow yach, si Raya loe tau gak, dia dah punya pacar belom?" lagi-lagi ucapannya membuat gw bertanya-tanya "Enggak tau, gw gak pernah tanya, mungkin udah, mungkin juga belum, dia orangnya diem gak pernah curhat?" gw kembali melangkah, dan Orang itu mengikuti gw dari belakang,
Karena merasa gw di Ikuti, gw diam sesaat "Eh, ngapain sih kayaknya dari tadi ngikutin gw terus deh," Ucap gw dihadapannya, "Dih, siiapa yang ikutin loe, rumah gw di deket rumah raya, apa salah gw jalan bareng sama loe" Merasa dapet tanggapan yang gak enak, gw langsung buru-buru mempercepat langkah gw, dan langsung masuk ke rumah, dan mengunci pintu halaman, di seberang orang itu melambai-lambai tangannya sambil berkata "Salam sama Raya dari gw yach..." gw menghiraukan dan masuk ke dalam, dasar orang gila, gw aja gak tau nama dia main salam-salam segala. cape deh.....
Di dalam, gw menggeletakkan barang belanjaan gw di meja, gw langsung menjatuhkan badan gw di kursi sofa, cuaca panas saat itu sudah berganti dengan udara segar di dalam ruangan, sejuk, dan nyaman. sesekali gw teringat orang yang barusan tanya-tanya yang aneh-aneh. namun, gw tepiskan dan gw masabodoh kan, hingga gak kerasa ,rasa capek berubah menjadi rasa ngantuk yang tiba-tiba membuat gw terlelap di sofa panjang tersebut.
*****
Gak kerasa rasa ngantuk gw terbangunkan oleh bunyi Jam dingding, pas gw terbangun "OMG" udah jam 5.12, gw langsung merogoh kantong dan menggambil Handphone gw, ternyata banyak panggilan masuk dan juga SMS yang tentunya dari Raya, gw langsung menghubungi dia, mencoba meminta maaf, Syukur.... Raya orang yang baik hati, dia bisa mengerti perasaan gw, dia hanya kangen sama gw dan pengen segera lekas pulang, dan kabar dia saat itu, dia pulang mungkin agak malam sekitar jam 8.
Gw langsung bergegas mandi, beres-beres dan lain sebagainya, setelah semua gw fikir rapih, gw melirik lemaris Es, gw ingat ada banyak bahan-bahan masakan dan lain sebagainya yang menurut gw bisa di olah menjadi masakan, mmmm ternyata nikmat juga setalah bahan-bahan itu gw olah menjadi masakan, rasa laper sudah melilit di perut gw ingin melahap tapi... gw ingat Raya pasti belom makan, dan gw ingin sekali menikmati masakan ini beruda dengan dia,
Jam sudah menunjukan pukul 19.22 udah mau hampir setengah delapan, tapi raya gak ada tlp atau sms, sesekali gw melirik jam dinding, tapi masih.... saja menunggu itu terasa lama, chanel Tv gw bulak-balik berupaya ingin mendapatkan siaran televisi yang menyuguhkan acara seru.
Jam delapan lewat, gw mendengar suara gemericuh, seperti terdengar 2 orang sedang berdebat, gw melihat dari atas balkon ke teras, Gw lihat dibalik tirai dengan samar-samar melihat Raya telah pulang, gw pun tersenyum tapi setelah gw melihat disebelahnya gw bingung siapa ????? setelah gw perhatikan, sepertinya gw kenal dengan orang itu "Oh... itu bukan orang yang tadi tanya-tanya soal Raya di Pertigaan sana?" fikir gw bertanya-tanya. gw terus melirik-lirik.... suaranya samar-samar tak terdengar melihat jarak yang lumayan jauh dari tempat gw mengintai. Dan ......... gw kaget bukan kepayang, saat cowok itu mencium bibir Raya, mata gw terbelalak hebat pemandangan yang sangat membuat gw terkesima kaget, lalu Raya langsung masuk kedalam, "Assalamu'alaikum" Suara ketukan dari luar terdengar....!! gw langsung pura-pura tak melihat pemandangan barusan, gw langsung membukakan pintu dan menyambut salamnya, Raya mencium kening gw "Aku kangen sama kamu? kamu sudah makan?" gw tersenyum manis menyembunyikan sesuatu "Mukti belum makan, tapi dah masak tuh dimeja makan,"
Raya menuju meja makan dan mencicip masakan gw "Mmmm enak... aku makan yach" Ucapnya sumringah, "Mendingan kamu cuci muka atau perlu mandi dulu, badan kamu kotor gak baik kalau makan dulu," Tegas gw memperhatikan. raya tersenyum dia menuruti apa ucapan gw, dia pun langsung menuju kamar mandi.
Selang bebeapa menit, dia kembali dengan wajah yang fres, segar, dan wangi. dia duduk disamping gw sambil menunggu gw tuangkan makanan untuknya, "Wah... enak.... masakan ini senenak yang pernah aku makan dulu, rasanya masih tetap nikmat" Ucapnya lagi-lagi membanggakan masakan gw, gw hanya tersenyum sambil mengunyah-ngunyah makanan.
*****
Jam sudah menunjukan pukul 21.45 sudah hampir malam, Gw melihat Raya sedang melamun di Ruang tamu sambil menatap televisi, fikiran apa yang ada dibenaknya, gw langsung menegur dan duduk disampingnya "mikir... orang tadi yang cium kamu" Ucapan gw pelan tapi sinis, Raya menatap gw dengan tajam, mungkin fikiran dia kenapa gw tau, "Udah sih Ray, gak usah di umpet-umpetin, manusia itu sama saja, gak si A, gak si B, bahkan orang yang Mukti kenal aza, semua sama aza... pengecut, gak berani mengakui kesalahannya." gw langsung bergegas masuk ke kamar, Raya mengejar gw, sedangkan gw dengan sedihnya membaringkan badan gw dikasur sambil menangis. "Muk, maafin aku yach... aku..." gw langsung tepiskan rangkulan tangan dia yang sedang menghapus air mata gw "Dah Ray....!! Mukti benci, benci, kenapa kamu mesti bohong," Ucap gw dengan isakan air mata, "Tapi mukti, dengarkan dulu....." gw menutup telinga gw "APA ...APA... mau bilang orang itu mantan, pacar, kekasih, atau apa....." Gw terus menjerit dengan tangisan gw yang menjadi-jadi, Raya mendekap gw dengan keras, dekapannya membuat gw tak bisa bergerak, "Namanya Andre, dari semenjak aku tinggal disini emang dia selalu kejar-kejar aku, dah sudah bilang memang dia suka sama aku, tapi tak sedikitpun aku ada rasa untuk dia" suara Raya parau bercampur tangisan dia berucap seperti menenangkan perasaan gw "maka dari itu, aku jarang balik ke Tangerang, karena aku gak mau ketemu dia" Ucapannya disambung kembali membuat gw menjadi diam.
Perlahan Raya melepaskan dekapannya, gw pun bisa leluasa bergerak, gw lihat di raut wajahnya raya sangat sedih, gw bersandar dipundaknya merasakan betapa hangatnya kasih sayang yang ia berikan buat gw "Maafin Mukti yach, tapi kenapa kamu mau saja di cium sama dia? ya udah lain kali jangan ladeni orang dia,
Akhirnya malam itu gw dan raya tertidur hingga pagi menjelang ..
______________
Ketika aku Bertanya kepada Tuhan, untuk apa aku hidup. namun jawabannya ada pada diriku sendiri... !! lalu.... kalau hidup aku seperti ini untuk apa.....!!
<<<<<< Sebelumnya
Selanjutnya >>>>>>>
Label: Catatanku, Cerita sedih, cinta, cintaku, kehampaan, Kenangan Masa Lalu, Moexty, Setan Manis
2 Comments:
"dah lama nih si bedul g posting apa apa.... ditunggu bro cerita selanjutnya."
"satu kata untuk lo...gw sukaaaaaaaaaaaaaaaaa...i like this ...so sweet...sabar bgt lo ya"
Posting Komentar
Kritikan, caci maki dan lain2 boleh saja dan akan saya tampung semua dan itu saya harapkan untuk bisa saya koreksi diri, tapi ingat adab mengkritik berikan alamat blog/web anda yang jelas dan kalau tidak punya blog berikan email yang bisa dihubungi......makasih semuanya...
Terima kasih atas komentarnya ^_^
<< Home